Jumat, 11 Maret 2011

Laporan Penyuluhan PKL Bidan Stikes Borneo Banjarbaru 2011


Siswa Ikuti Penyuluhan PHBS
Laporan PKL Bidan Stikes Borneo Banjarbaru 2011
Pembimbing Lapangan: Bidan Hurmadinah Amd.
Beruntung Baru. – Sekitar 150 siswa MTsN Jambu Burung, antusias mengikuti penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang digelar di Ruang sekolah setempat, kemarin (7/3/2011).
Siswa yang mengikuti penyuluhan terdiri dari kelas 7 dan kelas 8.
Kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya di MTsN kami. Saya sangat mendukung kegiatan ini sebab adanya penyuluhan seperti ini siswa-siswi akan mempunyai pengetahuan luas akan pentingnya hidup sehat. Diharapkan setelah penyuluhan ini siswa-siswi akan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, ujar Kepala MTsN Jambu Burung, Drs. Rusli.
Kegiatan yang diadakan terkait dengan pelaksanaan program PKL Mahasiswi Bidan Stikes Borneo Banjar Baru tahun 2011, melibatkan unsur Puskesmas Jambu Burung/Bidan Desa dan anggota kepolisian sektor Beruntung Baru. Dalam PHBS tersebut siswa diberikan penyuluhan Bahaya merokok bagi kesehatan dan Berlalulintas/berkendaraan yang baik serta Kesehatan Reproduksi bagi remaja.
Selain penyuluhan acara juga diisi dengan doorprize sehingga peserta dapat turut berpartisipasi aktif bertanya selama penyuluhan berlangsung. Salah seorang guru MTsN Jambu Burung, Bapak/Ibu guru mengungkapkan terimakasih dan harapan siswa-siswi bertambah pengtahuannya dengan kegiatan yang dilangsungkan tsbt.
Penyuluhan mengenai bahaya merokok dan berlalulintas/berkendaraan yang baik serta Kesehatan Reproduksi Remaja disampaikan oleh Bidan-Bidan Stikes Borneo dengan menggunakan media LCD yang menarik perhatian para siswa.

Selasa, 30 November 2010

CARA MENGATASI catret PRINTER CANON TIDAK TERBACA SETELAH DI ISI.

Oleh: Syarifudin , Puskesmas Jambu Burung.
1. Lepas cartret selanjutnya biarkan 1-2 menit cartret tidak terpasang tapi mesin tetap dalam keadaan ON dan bersihkan cartret dengan tisu.
2. Pasang cartret sesuai tempatnya.
3. Lakukan tes print di properteis.
4. Apabila timbul perintah cartret has been dan minta di Resum klik OK
5. Selanjutnya Ada pada layar monitor gambar cartret tidak terpasang pada hal cartret sudah terpasang . Pada keadaan demikian tekan tombol yang berkedip dengan tekanan yang lama 1-2 menit. Selesai. Beres. Berhasil.

Apabila hasil Prenan Cuma separuh kertas yang kelihatan, maka lakukan Deep Claning pada Maintenance dan klik OK sebanyak 2x. hasilnya akan baik. Demikian semoga bermanfaat. Tidak perlu susah membawa servis printer

Senin, 01 November 2010

Gizi Kurang pada Ibu Hamil

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA), dan mengukur kadar Hb. Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin. Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemai gizi.
Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia.

Selasa, 26 Oktober 2010

Kebersihan Rumah Tangga

NASKAH PENYULUHAN MELALUI TEMPAT IBADAH
JUDUL / TOPIK : KEBERSIHAN RUMAH TANGGA

Keluarga yang terbentuk melalui perkawinan, merupakan kesatuan masyarakat terkecil sebagai sendi dari kehidupan masyarakat. Keluarga terdiri dari unsur suami – istri, sebagai unsur utama, dilengkapi pula oleh anak dan kaum kerabat yang tinggal bersama.
Perkawinan yang diisyaratkan oleh agama adalah ibadah kepada Allah dan mengikuti sunah Rasul, untuk membangun rumah tangga / keluarga bahagia dan kekal yang dijalin dengan mawwaddah dan warahmah menuju keluarga yang sakinah guna melahirkan generasi manusia yang baik dan berkualitas agar mampu memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini.
Allah SWT, berfirman dalam surah Ar – Ruum ayat 21 yang artinya :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia (ALLAH SWT) menciptakan untukmu pasangan dari jenis mu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”
( Ar-Ruum : 21)
Untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawwadah, warahmah, diperlukan kondisi yang sehat, yang secara normal memenuhi fungsi-fungsi yang semestinya dilakukan oleh keluarga tersebut, baik orang tua dalam hal ini suami – istri, anak maupun kaum kerabat.
Dengan demikian, keluarga yang sehat adalah keluarga yang dapat melahirkan kebahagian dan kesejahteraan lahir dan batin bagi anggota keluarganya, dapat bergaul dengan masyarakat sesuai dengan norma agama dan norma yang berlaku ditengah masyarakat.
Salah satu faktor yang amat penting bagi terwujudnya kesehatan keluarga atau keluarga sehat diperlukan kondisi yang mendukung terwujud dan terpeliharanya kesehatan dalam keluarga. Kondisi tersebut diantaranya adalah :
1. Kesehatan, kedewasaan dan kematangan fisik dan mental dari suami – istri.
2. Ketaatan menjalankan ajaran agama oleh semua anggota keluarga.
3. Terjadi suasana saling cinta mencintai, kasih mengasihi dan sayang menyangi serta hormat menghormati diatara anggota keluarga.
4. Tersedianya rumah tempat tinggal yang aman untuk dihuni, dan dicukupi dengan sarana yang menunjang rumah sehat seperti air bersih, WC, dll
5. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halalan thayyiban, yang tidak dilarang (diharamkan) oleh agama, memenuhi syarat kesehatan serta mengandung kandungan gizi yang seimbang yang diperlukan oleh tubuh.
6. Lingkungan tempat tinggal mendukung baik dari segi keamanan, kenyamanan, memenuhi syarat kesehatan dan menunjang pendidikan agama dan pendidikan formal, serta mudah untuk mengakses sarana kesehatan minimal untuk pertolongan gawat darurat.
Rasullulah SAW bersabda, yang artinya :
“ Ada empat kebahagian seseorang yaitu : mempunyai istri yang saleh, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik dan pekerjaan tetap di negerinya”
(HR. Ad-Dailami)
Rumah uang memenuhi syarat kesehatan adalah rumah yang memenuhi ketentuan-kententuan diantaranya :
1. Letaknya tidak berada di tempat yang rendah, jauh dari rawa, jauh dari keramaian dan jauh dari lingkungan yang tercemar baik tanah, air maupun udaranya.
2. Desain dan bentuknya memberikan kemudahan untuk dibersihkan, tidak dipenuhi oleh peralatan rumah tangga, luas kamarnya mencukupi untuk penghuninya serta mempunyai ventilasi yang memudahkan sinar matahari masuk kedalamnya.
3. Tersedia sarana sanitasi seperti Air bersih, kamar mandi dan water closet (WC), dimana tersedianya air bersih yang cukup.
4. Adanya saluran air limbah dan tempat sampah untuk penampungan sementara, yang terbuat dari bahan yang tidak memudahkan serangga dan tikus untuk bersarang.
5. Halaman Rumah yang cukup untuk tanaman, bersih dan terawat rapi.
Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya :
“ Tiga keutamaan daripada keberuntungan seorang muslimin di dunia yaitu ; tetangga yang baik, tempat tinggal yang luas dan kendaraan yang mudah”
(HR. Ath-Thabrani)
Tolak Ukur Kesehatan Keluarga adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya dan terpeliharanya sarana Air bersih
2. Tersedia dan digunakannya saluran air limbah yang memenuhi syarat.
3. Semua Anggota keluarga membuang hajat di WC / Jamban Keluarga
4. Bersih Lingkungan pekarangan
5. Terpeliharanya kebersihan badan, pakaian dan tempat tinggal seperti intinja sesudah membuang air besar/ hajat, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
6. Makan makanan yang cukup dengan gizi yang seimbang serta mencuci tangan dahulu sebelum makan.
7. Selalu meminum air yang sudah dimasak.
Rasullulah SAW bersabda yang artinya :
“Bersihkan badanmu itu ! Niscaya Allah akan mensucikanmu. Sesungguhnya tidak ada seorang Hamba ALLAH pun yang tidur dalam keadaan yang bersih, kecuali dia tidur bersama Malaikat di baju dalamnya; ia tidak berbalik dan berpaling muka sesaatpun di malamnya, kecuali Malaikat mendo’a-kannya; “Ampuni dia ini ya ALLAH karena ia dalam keadaan bersih”
(HR. Ath-Thabrani)
“ Sesungguhnya ALLAH membenci orang yang pengotor dan semrawut”
(HR. Ath-Thabrani).
Dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rumah tangga islami adalah keluarga yang melaksanakan ajaran islam yang antara lain mengenai pengadaan, pemeliharan dan penggunaan air bersih, kebersihan dan kesehatan lingkungan untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat.

Minggu, 24 Oktober 2010

Poned UPT.PKM Jambu Burung

PONED JAMBU BURUNG oleh Hurmadinah/Endang/Hairul Azmiyah.
A.Latar Belakang
   Kehamilan adalah anugerah yang terindah yang diberikan tuhan namun tidak semua kehamilan sesuai dengan harapan demikian juga dengan persalinan sudah kita semua ketahui bahwa sebuah persalinan dianggap beresiko, maka dari itu penanganan dan antisipasi dari awal sangat penting.
Selama ini kami rasakan bahwa penanganan resiko tinggi pada kehamilan dan persalinan sangat diperlukan sebelum kefasilitas rujukan karena jarak tempuh yang cukup jauh dan medan yang sulit ditempuh dengan demikian maka harapan dari sebuah persalinan bukan lagi angan – angan melainkan sebuah kenyataan yaitu melahirkan anak yang sehat dan berkualitas dari ibu yang sehat.
 Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang menempati urutan atas di ASEAN mendapat prioritas utama dari pemerintah. Salah satu cara yang telah ditempuh adalah dengan program PONED dan PONEK yang di harapkan dapat nenurunkan derajat kesakitan dan meminimalkan jumlah kematian para ibu dan bayi di Indonesia.
B.Pengertian PONED PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Emergency Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan yang boleh memberikan PONED yaitu dokter, bidan, perawat dan tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih.
Laporan PONED 2009-2010
Terhitung :23 FEBRUARI 2009 s/d 15 Februari 2010 dengan total jumlah pasien sebanyak 77 orang.
Variasi kasus sebanyak 13 kasus yang terdiri dari :
Kasus rujukan
 Kasus ditangani sampai selesai di PONED.
-Kasus Rujukan dan Tujuan Rujukan
☺HAP      RS Ratu Zaleha    (SC : ibu sehat bayi sehat)
☺ Suspect CPD + Post matur                   RS Ratu Zaleha  (VE : Bayi sehat ibu sehat)
☺Suspect CPD                    RSUD Ulin Banjarmasin  (Partus Spontan)
☺ Riwayat SC                      RS Ratu Zaleha ( VE)
☺ Retensio Placenta                    tidak sempat dirujuk (os †)
☺ Gameli + Eklampsi                RSUD ULIN Banjarmsin (ibu sehat bayi kembar pengantin dengan SC)
☺ Suspect KET                     RSUD Ratu Zaleha ( dilakukan Curetage ibu sehat)
 2 post Matur inertia uteri                 RS Ratu Zaleha ( Partus Spontan )
☺ Eklampsi                         RSUD ULIN Banjarmasin (SC : ibu sehat Bayi sehat)
☺ Retensio Placenta                     RSUD ULIN Banjarmasin (Curetage + Transfusi : ibu sehat bayi sehat)
☺ Eklampsi                      RSUD ULIN Banjarmasin (SC : ibu sehat, bayi sehat)
☺ Hypertensi murni               RSUD Ulin Banjarmasin (ibu sehat bayi sehat)
☺ Pembukaan tidak maju-maju
    RSUD ULIN Banjarmasin (Partus spontan : ibu sehat bayi sehat)
-Kasus ditangani di PONED sampai selesai berjumlah 63 kasus terdiri dari:
 ۞3 Kasus persalinan letak sungsang dengan rincian :
2 Bokong Murni
1 Letak kaki
۞59 kasus persalinan dengan spontan belakang kepala
۞1 kasus post matur

Jenis Kunjungan
16Kasus JAMKESMAS
61 Kasus PKDG
C.Hambatan terlaksananya PONED yaitu : 1.Mutu SDM yang rendah 2.Sarana prasarana yang kurang 3.Ketrampilan yang kurang 4.Koordinasi antara bidan di desa dengan PONED belum maksimal 5.Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum perna
PEMECAHAN MASALAH
Dimohonkan kepada DINAS KESEHATAN untuk memberikan pelatihan PONED kepada petugas PONED.
Dilengkapinya sarana dan prasarana (peralatan, obat-obatan, dan bahan-bahan habis pakai) sehingga PONED dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan.
Diharapkan adanya dukungan dari berbagai lintas program dan lintas sektoral (Camat beserta aparatnya, KUA, TOMA, TOGA dll) sehingga PONED dapat berjalan lebih baik dan berkualitas.
Diharapkan kerjasama bidan yang membina desa untuk berkoordinasi dg baik dalam setiap kasus yang dihadapi sehingga  resiko persalinan lebih awal dapat ditangani

Sabtu, 23 Oktober 2010

Puskesmas Jambu Burung Tingkatkan Pelayanan

Diposting oleh: Udin SKM
Senin, 18 Agustus 2010 | 11:00 WIB
Beruntung Baru– Puskesmas Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar, terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan di kecamatan tersebut. Seperti, Oktober mendatang akan menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)..
Kepala Puskesmas Jambu Burung, Sogian Nor, S.KM., mengatakan, pihaknya selaku penanggung jawab masalah kesehatan di kecamatan ini terus berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat setempat. Untuk itu kami berencana akan menggelar kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah dan pemeriksaan anak sekolah (Scraning) pada Oktober nanti.
Pelaksanaan kegiatan tersebut nantinya akan ditangani langsung oleh duabelas bidan desa yang dibantu Dokter dan Parawat. Sedangkan yang akan berpusat pada sasaran yakni 15 sekolah dasar (SD). Di antaranya 10 SD negeri, 7 MIN dan 2 MIN swasta.
Untuk itu, pihak puskesmas akan berkoordinasi dengan Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Beruntung Baru guna memberikan penyuluhan terlebih dahulu kepada para kepala sekolah yang akan digelar kegiatan tersebut, agar nantinya kegiatan tersebut berjalan sesuai rencana yang telah dicanangkan. “Sebelumnya kami akan membahas rencana ini dengan Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Beruntung Baru, demi lancarnya kegiatan tersebut nantinya,” katanya.
Imunisasi yang nantinya diberikan kepada seluruh siswa antara lain Imunisasi Campak, Imunisasi DT (Depteri Tetanus), dan Imunisasi TT (Toxsoit Tetanus).
“Untuk kegiatan bulan imunisasi nantinya, kami fokuskan untuk Campak, DT dan TT karena imunisasi itulah yang sangat penting diberikan kepada siswa SD, serta ditambah pengecekan kebersihan perorangan dari setiap murid,” ungkap.
Oleh karena itu pihak puskesmas berharap dengan diadakan kegiatan ini nantinya dapat mencegah penyakit campak dan tetanus sedini mungkin, agar masyarakat Beruntung Baru dapat selalu meningkatkan kesehatan.

KEBIJAKAN DAN PROGRAM DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

A. Kebijakan dan Strategi Nasional Program Kesehatan Reproduksi
Pemerintah menerapkan Empat Kebijakan, berdasarkan paradigma baru, yaitu :
• Mengutamakan kepentingan klien dengan memperhatikan hak reproduksi, kesetaraan dan keadilan jender.
• Menggunakan pendekatan siklus kehidupan.
• Memperluas jangkauan pelayanan secara proaktif.
• Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu.
Untuk melaksanakan kebijakan tersebut diperlukan Tujuh Strategi, yaitu :
• Meningkatkan upaya advokasi dan kesepakatan politis di tiap tingkat administrasi, untuk menciptakan suasana yang mendukung.
• Menyediakan pelayanan kesehatan terpadu dan merata ditiap tingkat, sesuai dengan kewenangan.
• Meningkatkan mutu pelayanan dengan memperhatikan kepuasan klien.
• Mengembangkan prioritas, sesuai dengan masalah spesifik daerah, minimal paket PKRE, sebagai bagian dari desentralisasi.
• Melaksanakan kegiatan lintas sektoral, lintas program, dengan melibatkan organisasi profesi, LSM, agen donor dan masyarakat.
• Meningkatan kesetaraan dan keadilan jender, termasuk pengakuan hak perempuan dalam kesehatan reproduksi.
• Meningkatkan penelitian yang berwawasan jender, dalam rangka mendukung kebijakan program dan mutu pelayanan.
A. Target Nasional Progran Kesehatan reproduksi
Target yang ingin dicapai pada tahun 2010 adalah :

1. Kesehatan Ibu dan Anak Baru Lahir
• Menurunkan AKI menjadi 125 per 100 000 kelahiran hidup
• Menurunkan AKN menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup
• Menurunkan anemi gizi besi pada bumil menjadi 20%
• Menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan dari 17.1% menjadi 11%.

1. Keluarga Berencana
• Cakupan pelayanan KB PUS 70%
• Menurunkan prevalensi kehamilan “4 terlalu” dari 65% (1997) menjadi 50%.
• Menurunkan kejadian komplikasi KB.
• Menurunkan angka drop out peserta KB.

1. Penanggulangan PMS, termasuk HIV/AIDS
• Menurunkan prevalensi GO dan sifilis pada pada GRT, masing-masing menjadi kurang dari 10 dan 1%.
• Menurunkan prevalensi HIV pada GRT menjadi kurang dari 1%.
1. Kesehatan Reproduksi Remaja
• Menurunkan prevalensi anemi pada remaja menjadi kurang dari 20%.
• Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan remaja melalui jalur sekolah menjadi 85% dan jalur lain, minimal 20%.
• Menurunkan prevalensi permasalahan remaja.
1. Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut
• Cakupan pelayanan kepada usia lanjut minimal 60%.
A. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Reproduksi
• Diberikan PKRE secara terpadu, klien mendapat semua pelayanan sekaligus dalam satu kali kunjungan.
• Fasilitas harus menambah kemampuan petugas dan sarana & prasarana, minimal untuk PKRE.
• Bila PKRE sudah tercapai, upaya pelayanan ditambah dengan PKRK.
Kalau kita kaji ulang, kita lihat bahwa pemerintah, sejak tahun 1988 telah berkali kali merubah atau menambah kebijakan dan program dalam bidang kesehatan reproduksi. Ini berarti bahwa kita telah berkali kali gagal, bahkan dengan kebijakan terakhirpun yang dicanangkan pada tahun 2001, sepertinya pemerintah masih pesimis, karena target yang ingin dicapai, antara lain menurunkan AKI menjadi 125 per 100 000 kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari angka yang telah dicapai oleh negara-negara Asean lainnya, saat ini.

Cara Allah Mengampuni Dosa Kita

Do’a yang selalu terucap dari lisan kita setiap kali memohon pada Allah adalah do’a mohon ampunan. Hal ini menandakan bahwa sepanjang hidupnya manusia tidak pernah lepas dari dosa dan kesalahan. Namun Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Dengan segala kebesaranNya, Allah akan mengampuni setiap dosa kecuali dosa syirik. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 4 dan Hadist Riwayat Tarmidzi berikut ini;
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS 4 : 48)
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]
Dari AnasAllah ta’ala telah berfirman : “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”. (HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih)
Sumber Hadist Arba’in By Imam An Nawawi
Subhanallah Maha Suci Allah yang Maha Luas AmpunanNya. Adapun cara Allah mengampuni dosa manusia melalui berbagai jalan, diantaranya;
1. Istighfar
Istighfar bisa dianalogikan sebagai penghapus atau tipe-x yang biasa digunakan saat kita menulis. Kalau kita salah tulis pakai penghapus atau tipe-x agar tulisan bersih dan rapi bebas dari coretan. Demikian juga dengan istighfar, bisa digunakan untuk mengoreksi kekhilafan-kekhilafan kecil selama kita beraktifitas. Gunakanlah alat ini setiap hari, setiap waktu sepanjang hayat. Insya Allah gubahan yang kita hasilkan selama hidup akan bersih dan rapi bebas dari kesalahan dan coretan. Dalam setiap aktifitas senantiasa sisipkan istigfar, mohon ampunan pada Allah, karena tak satupu dari kita yang luput dari khilaf dan dosa.
2. Bersusah payah dalam mencari rizki yang halal
Dosa tidak saja terhapuskan melalui pahala ibadah-ibadah ritual. Adakalanya Allah menghapus dosa kita atas usaha dan jerih payah kita dalam mencari rizki yang halal. Setiap keletihan, kelelahan, dan setiap butir keringat yang dicucurkan akan dihitung sebagai penebus dosa. Jadi jangan pernah menyerah dan putus asa.
3. Mengikhlaskan bila terzalimi
Ikhlas adalah sifat terpuji dan mulia. Mengikhlaskan bila terzalimi dan tidak mengungkit-ungkit kesalahan orang lain adalah sifat orang-orang yang berjiwa besar. Allah akan mengampuni dosa orang-orang yang mengikhlaskan bila ia terzalimi dan hanya menyerahkan segala urusannya hanya pada Allah. Allah Maha Pengampun dan sungguh luas ampunanNya. Sepatutnya pulalah kalau manusia mempunyai sifat pemaaf. Maka maafkanlah….dan dapatkan ampunan dari Allah.
4. Bersusah payah dalam mencari ilmu
Allah memuliakan orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Begitu utama kedudukan ilmu sehingga Allah memberi ganjaran penghapusan dosa bagi para pencari ilmu.
5. Sakit dan kemudian bersabar menjalaninya.
Sabar adalah kekuatan. Saat sakit mendera raga, hati dan jiwa yang sabar menghadapinya akan dihapuskan dosanya oleh Allah. Dalam sebuah hadist Qudsi Allah berkata; “Ketika Ku timpakan musibah pada seorang hamba, lalu ia bersabar, sungguh Aku malu menghitung dosanya pada Hari Kiamat”.
Demikianlah sebagian cara Allah mengampuni dosa kita, Wallahualam. Perlu juga digarisbawahi bahwa dosa yang diampuni dengan syarat dan ketentuan berlaku. Diantaranya Taubattan Nassuha.